ADS HERE

Tuesday, November 3, 2009

Transkripsi Rekaman KPK berdurasi 4,5 jama dan terdiri dari sembilan file, yang diputar dalam sidang lanjutan uji Materi Undang Undang No 30 tahun 2002 tentang KPK. Transkripsi rekaman milik Komisi Pemberatasan Korupsi ini di dapatkan dari hasil penyadapan telepon Anggodo Widjojo yang merupakan adek Direktur PT Masaro Radiokom yang menjadi buron KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat komunikasi di Departemen Kehutanan.

Dalam Transkripsi Rekaman KPK ini banyak yang terlibat, para petinggi Kejaksaan Agung dan Kepolisian di duga paling banyak disebutkan dalam rekaman tersebut. Secara spontan isi transkripsi yang diputar oleh Mahkamah Konstitusi tersebut sangat menghebohkan dan menjadi headline berita selama beberapa minggu ini.

Berikut adalah nama nama sejumlah pejabat yang disebut sebut dalam Isi Transkripsi Rekaman KPK berikut salah satu petikan transkrip pembicaraan antara Anggodo dan Wisnu Subroto.

Anggodo Widjojo
Adik Direktur PT Masaro Radiokom yang kini menjadi buron KPK dalam perkara dugaan korupsi pengadaan alat komunikasi di Departemen Kehutanan.

Wisnu Subroto
Mantan Jaksa Agung Muda Intelejen, adalah orang yang sering bercakap cakap dengan anggodo dalam Transkrip Rekaman KPK.

Ritonga
Adalah Abdul Hakim Ritonga yang saat ini menjabat Wakil Jaksa Agung. Dalam percakan Anggodo dan sejumlah orang dalam rekaman, nama Ritonga paling banyak disebut.

Susno Duaji
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Disebut Trunojoyo 3 Dalam terminologi polisi Kabareskrim, pencetus istilah "cicak" melawan "buaya".

SBY dan RI 1
Dalam rekaman nama SBY disebut oleh seorang perempuan yang bernama Yuliana saat sedang bercakap cakap dengan Anggodo Widjojo. "Pokoke saiki (pokoknya sekarang) Pak SBY mendukung. SBY itu mendukung Ritonga lho," ujar perempuan itu.

Inilah salah satu petikan Transkrip Rekaman KPK yang menghebohkan beberapa minggu terakhir.
Percakapan Anggodo dan orang yang diduga Wisnu Subroto.

Pembicaraan 22 Juli terjadi pukul 12.03 WIB.

"Nanti malam saya rencananya ngajak si Edi (Edi Sumarsono) sama Ari (Ari Muladi) ketemu Truno 3 (Kabareskrim Komjen Susno Duadji)," kata Anggodo kepada Wisnu.

Sehari kemudian giliran Wisnu menelepon Anggodo, sekitar pukul 12.15.

Wisnu : Bagaimana perkembangannya?
Anggodo : Ya, masih tetap nambahin BAP, ini saya masih di Mabes. Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya Ritonga (saat itu Jaksa Agung Muda Pidana Umum, Abdul Hakim Ritonga, sekarang Wakil Jaksa Agung) minggu ini, terus balik ke sini, terus action.
Wisnu : RI-I (Presiden) belum.
Anggodo : Udah-udah, aku masih mencocokkan tanggal.

Sedang telepon yang membahas sikap Edi Sumarsono yang tidak mau mengakui bahwa ia mengetahui adanya perintah dari Antasari Azhar untuk memberi suap kepada Chandra Hamzah, berlangsung 29 Juli 2009, sekitar pukul 13.58.

Anggodo : Terus gimana Pak, mengenai Edi gimana, Pak.
Wisnu : Edi udah tak omongken Irwan apa. Ini bukan sono yang salah, kita-kita ini yang jadi salah.
Anggodo : Iya, padahal ia saksi kunci Chandra. Maksud saya Pak, dia kenalnya dari Bapak dan Pak Wisnu, nggak apa-apa kan Pak.
Wisnu : Nggak apa-apa, kalau dari Wisnu nggak apa-apalah.
Anggodo : Kalau kita ngikutin, kan berarti saya ngaku Irwan kan. Cuma kalau dia nutupin dia yang perintah. Perintahnya Antasari suruh ngaku ke Chandra (Chandra Hamzah) itu nggak ngaku. Terus siapa yang ngaku.
Wisnu : Ya you sama Ari.
Anggodo : Nggak bisa dong Pak, wong nggak ada konteksnya dengan Chandra.
Wisnu : Nggak, saya dengar dari Edi.
Anggodo : Iya dari Edi, emang perintahnya dia Pak. Lha Edi-nya nggak mau ngaku, gitu Pak, Dia (Edi) nggak kenal Chandra, saya ndak nyuruh ngasihin duit. Gimana bos?
Wisnu : Ya nggak apa-apa.

Pada 30 Juli 2009, Anggodo kembali menghubungi Wisnu.

Anggodo : Pak tadi jadi ketemu.
Wisnu : Udah, akhirnya Kosasih (pengacara) yang tahu persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana. Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno. Dia juga ketemu Pak Susno lagi dengan si Edi. Yang penting kalau dia tidak mengaku susah kita. Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari.
Anggodo : Nah itu. Wong waktu di malam si itu dipeluk anu tak nanya, kok situ bisa ngomong. Si Ari dipeluk karena teriak-teriak, dipeluk sama Chandra itu kejadian.
Wisnu : Bohong, nggak ada kejadian, kamuflase saja.

sumber: http://nasional.kompas.com



Related Post



About Anaknias Blog :www.anak-nias.blogspot.com is a blog tutorials, tips and tricks, as well as the latest news about blogging, gadgets, health and other tips. Welcome, please leave a comment. No spam, no junk. If you have suggestions or criticisms, please contact us via email edo.bago[at]gmail.com.

0 komentar:

Post a Comment